KUATKAN PENELITIAN BERMUTU, PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FKIP UNS LAKUKAN PENELITIAN KERJASAMA INDONESIA – MALAYSIA UNTUK MENJAWAB TANTANGAN REVOLUSI INDUSTRI 4.

   

 

Rabu (21/08) Pendidikan Teknik Mesin FKIP UNS lakukan kegiatan Talkhsow Internasional bertajuk Visiting Professor Bidang  . Menghadirkan pembicara expert, Dr. Eng. Fudhail Bin Abdul Munir dari Universitas Teknikal Malysia Malaka (UTeM). Talkshow ini adalah salah satu rentetan agenda kunjungan dinas di UNS dari tanggal 20 hingga 22 agustus 2019. Acara yang dimoderatori oleh Dr. Eng. Herman Saputro, M.Pd., M.T., selaku dosen PTM FKIP UNS sekaligus ketua grub riset Energy Conversion and Combustion Laboratory (ECCL) yang bergerak dalam ranah penelitian Micro-Power Generation.

Penelitian berkualitas telah menjadi tolak ukur kualitas sebuah kampus bertaraf internasional. UNS terus melakukan terobosan dan peningkatan kualitas penelitian dengan berbagai cara. Kerjasama ini adalah bentuk akselerasi penelitian yang lebih luas. Transfer Knowledge diperlukan untuk terus mengetahui tingkat perkembangan ilmu pengetahuan dan terus berpacu di dalamnya. PTM melalui ECCL telah memasuki tahun ke-3 melakukan kerjasama penelitian ini. Tidak hanya berupa transfer knowledge, pembicara juga membuka kesempatan pertukaran pelajar dengan beasiswa antar dua Negara.

Acara dibuka langsung oleh Dr. Yuyun Estriyanto, M.Pd, selaku kepala program studi PTM FKIP UNS. Acara ini iihadiri berbagai tamu undangan dari berbagai kalangan civitas academia UNS. Himpunan Mahasisiwa PTM FKIP (HIMA KOMPRESI) juga turut berkontribusi sebagai panitia penyelenggara, sehingga rentetan acara dapat berjalan baik. Acara ini ditutup pada hari Kamis, 22 Agustus dengan melalukan FGD Join Research mengenai topik micro-combustion dan micro-gravity and application.

Micro-Power Generation (Pembakngkit Listrik Skala Mikro) telah menjadi topik penelitan yang menarik dalam menjawab tantangan revlolusi industri 4.0. Seiring dengan berjalannya waktu, setiap orang telah memiliki alat elektronik yang menggunakan baterai litium (Li-Ion), akan tetapi alat tersebut hanya dapat bertahan selama beberapa jam saja. Oleh karena itu para peneliti mulai mengembangkan alat pembangkit listrik skala mikro. Alat ini menggunakan bahan bakar hidrokarbon sebagai sumber dayanya. Prinsip kerja alat ini adalah mengubah energi dari bahan bakar hidrokarbon menjadi energi listrik. Keunggulan alat ini adalah alat ini berukaran kecil dan mudah dibawa (portable). Penelitian ini memiliki pasar yang luas dan penerapanya dalam berbagai macam kebutuhan industri abad 20. Kegiatan ini diharapkan mampu mendorong penelitian yang berkualitas di lingkup UNS dalam menyonsong Universitas Kelas Dunia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *